Salam Sahabat

Assalamualaikum
Yo opo kabar e "Prend"


Sabtu, 09 Agustus 2008

Budak Kapitalis

Ditulis Tanggal 9 Agustus 2008 oleh Mirza Buchori

Sebenarnya saya sudah cukup mikir2 untuk menulis uneg2 saya yang satu ini atau tidak, kenapa harus pikir2 dulu??? Karena akan banyak "menampar" manusia2 jaman sekarang. Lho kok bisa??? jadi begini...

Tiga minggu yang lalu kantor saya mengadakan family gathering ke bali, yah setelah setahun kita kerja di kantor lumayan juga kalo dapat refreshing ke bali gitu. Nah di bali kami muter2, pagi sampe sore kita acara keliling bali sama rekan2 kantor pake bus dan ada pemandunya, malam harinya kami keluar sendiri2.

Nah pas keluar bareng di hari kedua, saya ketemu sama beberapa teman yang salah satunya adalah junior saya, kebetulan juga kaos yang kami gunakan bermerek sama hanya beda warna. Mengatahui ada orang lain menggunakan merek sama untuk kaosnya(merek yang branded sih memang) si junior ini menggerutu dan bilang:
"Ah meski sama merek pasti kaos saya lebih mahal"
"Kaos saya lebih baik kualitasnya dan warnanya lebih bagus"
dan tetap saja menggerutu kenapa kok bisa sama.

Saya sih cuman senyum2 dan sedikit bergurau mengenai hal ini, sebenarnya saya bahkan sama sekali nggak punya niat untuk membahas karena menurut saya hal ini sangat tidak penting ting ting ting untuk di bahas, tetapi ternyata hal ini sangat serius untuk bisa membuat junior saya menggerutu habis2san.

Setelah saya balik ke jakarta saya merenung, kenapa gitu aja kok di bikin ribet??? bagi saya pakaian hanyalah sebatas kebutuhan sandang saja tidak lebih, kalau pun saya beli beberapa baju bermerek itu tidak lebih karena saya tertarik modelnya sudah itu saja, mau mahal atau murah, mau bermerek atau buatan lokal sama sekali nggak masalah.

To the point saja, saya cenderung menyalahkan sistem "Kapitalis" untuk masalah2 seperti ini, kenapa???

Menurut saya sistem kapitalis itu di rancang dengan dasar yang kuat oleh sistem ekonomi primitif yaitu

"Modal serendah2nya untuk memperoleh Keuntungan yang sebesar2nya".

Contoh, lihat saja barang2 di mall banyak barang2 bermerek yang saya akui kualitasnya bagus tetapi di jual dengan harga yang terlalu mahal jika di bandingkan dengan barang dengan kualitas sama yang tidak bermerek, orang2 itu terpaksa membayar jauh lebih mahal. Jangankan yang kualitas bagus, wong yang sampah saja bisa kalo sudah masuk mall bisa di jual mahal kok.

Tetapi kenapa "Kapitalis" berhasil memanfaatkan orang2 itu sehingga mereka tetap bisa bangga setelah di manfaatkan habis2san dengan memborong2 barang yang nilainya lebih mahal dari yang seharusnya??? Kapitalis bahkan mampu menjual barang yang baru masuk ke pasar dengan harga langsung "Terbang Kelangit". Kenapa???

Kapitalis sangat memahami bagaimana menggiring orang2 untuk membentuk wacana bahwa "saat ini barang2 ini dan itulah yang sedang ngetren", orang2 ini di arahkan pemikirannya bahwa jika tidak memiliki yang ini dan yang itu maka mereka ketinggalan jaman atau yang saat ini di sebut nggak Gaul, de el el... bagaimana caranya???

Mudah saja, saat ini media yang dahulu penyebar informasi kini oleh kapitalis telah di rubah menjadi mesin kapitalis yang sangat effisien. Iklan di semua media: radio, televisi, internet, di jalan2, de el el di putar dan di pasang 24 jam nonstop untuk "Menyihir" pemikiran orang2 itu, sehingga mereka berbondong2 membeli produk dengan banderol super mahal menggunakan "Uang" yang telah mereka kumpulkan sebulan penuh dengan keringat bercucuran dan mungkin ada yang harus meninggalkan keluarga mereka di rumah saat bertugas, yang bagi saya merupakan sebuah hal yang "Menyedihkan".

"Kapitalis selain selalu Memanfaatkan orang2 itu juga selalu pula Menghianati orang2 itu juga", kok bisa??? Adalah hal yang wajar jika setiap produk setelah beberapa saat mengeluarkan produk versi terbaru, tetapi dengan pengkondisian yang dahsyat dari media oleh "Mereka", maka barang2 yang telah di beli orang2 itu sebelum versi terbaru keluar akan langsung menjadi jatuh harganya bahkan bisa di bilang tidak berharga karena sudah langsung berstatus barang usang jika versi terbarunya sudah keluar.

Bagi orang2 yang telah benar2 terintimidasi oleh pembuatan wacana mengenai Trend oleh "Mereka" mungkin akan malu untuk menggunakannya lagi yang akan secara tidak langsung memaksa orang2 itu untuk segera membeli versi terbaru dengan harga "Berapapun" dan dengan cara "Apapun". What the hell, man...

Di sinilah inti pemikiran saya.

Memiliki pemikiran yang "Independen" mengenai "kebutuhan" kita adalah sangat penting untuk bisa memilah mana sebenarnya "Kebutuhan" kita dan mana juga yang merupakan "Keinginan" kita. "Mereka" tahu pasti untuk lebih mengexploitasi "keinginan" kita karena "Keinginan" itu bisa di kembangkan sampai "Tak Terbatas", sementara kebutuhan itu terbatas.

Oke, sudah jelas. Jadi pastikan kebutuhan kita adalah yang utama. Kalaupun kita berniat memenuhi keinginan kita pastikan itu sudah sangat realistis.

Jadi: "Jangan sampai menjadi BUDAK KAPITALIS".

Salam

Tidak ada komentar: