Salam Sahabat

Assalamualaikum
Yo opo kabar e "Prend"


Selasa, 05 Agustus 2008

Uang dan Kebahagiaan

Ditulis Tanggal 5 Agustus 2008 oleh Mirza Buchori

Sekitar 3 bulan lalu saya membeli majalah bulanan yang membahas mengenai psikologi. Di salah satu babnya ada sebuah artikel yang membahas mengenai hubungan antara Uang dan kebahagiaan dalam artikel yang berjudul "Kaya belum tentu Bahagia" tanpa perlu membacanya saya sudah tahu intinya ya kira-kira sama dengan judulnya itu, hanya saja di lengkapi dengan argumen, statistic dan macam2nya sebagai pemanis.

Tiga hari yang lalu saat saya membaca koran, saya juga ketemu dengan artikel yang mirip di sebuah koran yang berjudul Uang dan kebahagiaan. Nah mulai dari sinilah saya mulai tertarik untuk ikut menyelami kenapa hal ini di angkat sebagai wacana????

Menurut saya manusia bisa di pandang sebagai
1. Mahkluk sosial
2. Mahkluk yang membutuhkan materi

Sebagai makluk sosial manusia akan membutuhkan manusia yang lain, itu pasti meski hanya sebagai teman bicara, teman sekantor dan juga sebagai suami istri. Jika kontexnya adalah manusia sebagai mahluk sosial maka tidak tepat sama sekali jika kita memasukan Uang sebagai salah satu parameter untuk mengukur tingkat kebahagian, itu Salah Total.
Coba saya tanya, jika rekan2 sekalian bertamu Sahabat lama : Apakah kalian akan Bahagia??? Ya iya lah, terlepas apakah karena kita bisa melepas kangen atau kita mau nagih hutang( he he he...) dan kebahagiaan semacam ini memang tidak bisa di ganti dengan uang tho...

Tetapi jika kita melihat manusia sebagai mahkluk yang membutuhkan materi, misal makan untuk bertahan hidup, mobil untuk kenyamanan kita bepergian, handphone untuk kelancaran komunikasi dan lain2...maka sudah pasti saya bisa bilang bahwa orang yang punya Uang banyak akan selalu bahagia dari segi materi karena semua materi pasti bisa dia beli dan bisa memilih yang berkualitas tinggi.
Coba saya tanya lagi, setiap anda berhasil membeli barang yang anda idam2kan apakah anda merasa Bahagia??? Ya iya lah, apalagi kalau untuk membeli itu kita harus kerja siang malam untuk mengumpulkan Uang.

Jadi maksud saya adalah kita harus membedakan antara kebutuhan dan juga kebahagiaan manusia itu mau di tinjau dari sisi yang mana, apakah sebagai mahkluk sosial atau sebagai mahkluk yang membutuhkan materi. Pemahaman yang sempit bisa membuat orang menjadi malas bekerja untuk hidupnya sendiri, misal yang saya sering dengar:

"Lho kan banyak uang belum tentu bahagia, jadi ngapain kerja keras"
"Ah kamu itu tahu apa, banyak hal yang tidak bisa di beli dengan uang Bung"
Masalah dari dua orang ini adalah sama yaitu "mencampur adukan antara manusia sebagai Mahkluk sosial dan manusia sebagai Mahkluk yang membutuhkan materi", ya nggak ketemulah dan bisa jadi orang semacam ini akhirnya mereka memilih santai2 melewati hari2nya.

Tetapi ketika melihat kawan yang lain sudah mapan sandang, pangan dan papan mereka si pemalas hanya bisa bilang: "Kamu memang selalu beruntung bung", saya sudah begitu sering mendengar hal semacam ini sampai saya mual dan muntah.

Memangnya semua kerja keras yang kita lakukan itu harus di laporkan ke sumua orang apa???
Apa orang2 itu tahu ketika mereka sedang bermalas2san, tiduuuurrrrrsaat itu kita sedang bekerja memeras otak hah???

Yang saya khawatirkan adalah jika Topik semacam ini : Uang dan kebahagiaan, Kaya belum tentu bahagia, dll segala bentuknya itu di konsumsi secara mentah, itu bisa membuat produktifitas kita menurun, hal ini bisa sangat berbahaya.

Di jaman sekarang ini semua orang juga tahu kalau setiap pekerja itu sebagian besar hidupnya adalah di kantor atau di pekerjannya, bahkan lebih besar dari porsi di ke keluarga, lihat saja pagi sampai sore bahkan malam kita di kantor pulang malam paling nggak sampe tengah malam dah tidur, berapa jam buat kantor kita berapa jam buat keluarga kita, belum lagi kalau kita tinjau dari effektifitas komunikasi saat fresh di kantor dengan saat sudah cape dirumah, wah bisa2 semua hidup kita untuk kantor nih.

Nah kalau kita makan mentah2 pemikiran semacam : Uang dan kebahagiaan, Kaya belum tentu bahagia...bisa2:
1. Kita bisa malas kerja, apalagi motifasi kerja wong Uang bukan hal penting???
2. Karena malas kerja, karier jelek sementara teman2 kita sudah pada naik pangkat karena mereka rajin
3. Kita jadi jauh sama teman2 kita
4. Wah ruwet lah pokoknya.

Jadi Uang tetap sangat penting tetapi kualitas hubungan dan emosional kita dengan orang2 disekitar kita juga sangat penting, sehingga mari kita seimbangkan, mari kita peroleh kuda2nya.

Salam

Tidak ada komentar: