Salam Sahabat

Assalamualaikum
Yo opo kabar e "Prend"


Selasa, 04 Maret 2008

Pak Presiden berangkat ngantor

Ditulis Tanggal 23 January 2008 oleh Mirza Buchori

Pagi itu saya berangkat ke Blok M untuk memperbaiki Stick Billiard saya. Saya membelinya sekitar 4 bulan yang lalu, senang sekali rasanya mempunyai barang yang saya sudah lama sekali idam2kan untuk memilikinya, tetapi ada masalah yang saya rasakan ketika menggunakan stick ini untuk bermain billiard. Masalahnya adalah ketika saya memukul bola rasanya saat ujung stick menghantam bola sepertinya bergetar, membuat target yang sudah di bidik dengan bersusah payah sampai keluar keringat sebesar jagung dan mata saya jadi berkunang kunang jadi meleset.

Rencananya Saya berangkat ke bendungan hilir naik metromini, tetapi setiba di depan hero kok tiba2 ada yang protes, Ohhhh rupanya perut saya sudah lapar dan dia cukup pintar untuk membuat saya merasa lapar tepat di depan Hero, Ok mampir dulu ahhh...Makan SotoMuantab baget rasanya. Setelah selesai makan saya ke halte metro mini dan naik 640 ke arah bendungan hilir, setiba di bendungan hilir saya langsung manuju ke halte Busway.

Sambil jalan ke conter ticket busway saya melihat-lihat sekeliling yang sepertinya kok sepi, Oh saya pikir ini karena saat ini jam 10-an hari kerja sehingga lalu lintas tidak begitu padat. Tetapi tetap saja bagi saya ini terlalu sepi, tiba2 saya mendengarsuara kendaraan mendengung dari arah Blok M dan setelah saya lihat ternyata ada iring2ngan mobil. Wah pejabat nih pikir saya, kemudian saya penasaran juga siapa sih pejabat ini??? saya berhenti sejenak untuk melihat plat mobil yang di kawal oleh babak2 aparat ini.

Setelah di tunggu, akhirnya saya lihat plat nomor mobil itu adalah RI 1. Wow, pak Presiden tho ternyata. Senang juga rasanya bisa berada pada jarak "relatif" yang begitu dekatPak Presiden meski hanya sekelebat saja...ha ha ha....terus saya amati ternyata banyak juga mobil pengamanan yang mengikuti di belakangnya. Pikir saya " wah hebat sekali ya jadi Presiden, kemana-mana di kawal buanyak sekali pengawal kepresidenan dan yang paling penting adalah tidak mengenal macet. Rupanya ini membawa berkah bagi mobil2 yang berada di belakangnya, mungkin pengemudi di belakang iring2ngan Pak Presiden bisa bercanda dengan sombong bahwa"lihat itu Pak Presiden saja menjadi pembuka jalan bagi mobil saya, sakti juga saya...ha ha ha"

Tetapi belum juga iring2ngan mobil pengawal kepresidenan menghilang dari pandangan saya, tiba2 ada pemikiran lain yang tiba2 nyembul mengenai moment barusan. Sangat mungkin sekali perut saya protes dan berkomplot dengan otak saya untuk mengatakan " Kalo kamu presiden dan kemana-mana di kawal (baca : di kekang), maka ketika aku("perut mu") lapar dan telah berada didepan tempat makan misal di depan Hero seperti tadi kamu tidak akan bisa dengan mudah berhenti dan makan, atau jika di mobil kepresidenan tadi kamu melihat warung bakso yang sepertinya uweeeeenak tenan kamu hanya bisa menelan ludah tho nggak bisa berhenti dan makan bakso sambil cangkrukan dan ngrokok di pinggir jalan".

Sambil cengar-cengir saya berfikir, betul juga yaaa. Kadang-kadang ada banyak keinginan atau kebutuhan yang sederhana itu justru rasanya tidak bisa di tunda karena bukan masalah kita tidak bisa membelinya atau apa, tetapi jika kita memenuhinya di lain waktu maka kita sudah kehilangan moment yang membuat meskipun kita sudah mendapatkannya kok sepertinya sudah kurang berharga lagi. Setelah di pikir-pikir saya bersyukur karena saya ternyata bisa memenuhi keinginan-keinginan saya seperti saat lapar tadi dan hal2 lain misal jika ada cewek cantik lewat, saya kan bisa berhenti sambil mencuri pandang sedikit tho, lha kalau Pak Presiden apa ya bisa ??? he he he..........

Pak Presiden seperti halnya kita adalah rakyat Indonesia yang hidup di negara yang bebas merdeka ini. Malah tugas Pak Presiden adalah juga untuk menjamin supaya kita warga negara bisa berkecukupan Sandang Pangan Papan dan hidup bebas di negara ini ternyata tidak memiliki kebebasan meski hanya untuk minum kopi di warkop, sekedar jalan2 di mall atau hal lain yang bagi kita rakyat adalah hal yang sangat sederhana dan mendasar. Sehingga dengan bermacam protokoler kepresidenan yang membuat PakPresiden malah tidak bisa seperti kita maka seharusnya rekan2 yang berniat menjadi Presiden RI harus merupakan orang2 yang membuat dirinya menjadi presiden adalah untuk melakukan sesuatu bagi negara,bukan menjadi Presiden untuk menjadi sesuatu. Ingat negara adalah untuk rakyat jangan dibalik Rakyat untuk negara.

Salam.

Tidak ada komentar: